Dari Seberang jalan Menteng Raya tampak
bangunan berarsitektur kolonial dengan pilar yang besar dan tinggi serta diberi
warna krem, dari kejahuan terpampang tulisan dengan font sans serif “GEDUNG JOANG 45” dibawahnya tertulis “MENTENG 31”. Suasana yang terlihat
sepi dan bersih ini merupakan saksi bisu perjuangan pemuda menteng 31 dalam
membantu memperjuangkan kemerdekaan bangsa indonesia. Gedung ini dulunya
merupakan hotel schomper 1 yang dimasa penjajahan jepang direbut oleh pemuda
indonesia serta digunakan sebagai asrama dan tempat pendidikan nasionalisme. Di
dalam museum ini terdapat beberapa koleksi para pejuang pra kemerdekaan sampai
dengan pasca kemerdekaan seperti : poster propaganda, atribut ketentaraan,
senjata, buku. Setiap ruangan terdapat visualisasi berupa video pergerakan para
pejuang indonesia termasuk juga pidato bung karno. Ditampilkan juga lukisan
perjuangan dari pelukis terkenal indonesia. Koleksi perjuangan tidak hanya
ketentaraan tetapi juga ada koleksi pejuang pelajar maupun perjuangan kaum
wanita yang dimana mereka juga ikut mendukung kemerdekaan bangsa indonesia
Museum juang 45 yang dikelola
oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dibawah Dinas Pariwisata dan Kebudayaan memiliki
jadwal buka setiap hari selasa sampai dengan minggu. Museum Juang 45 merupakan
salah satu museum yang ada di jakarta, kebersihan serta penempatan koleksi yang
apik disertai dengan pencahyaan dan tata visual membuat museum ini menjadi daya
tarik wisata di pusat kota jakarta. Bagian toilet juga cukup bersih dan
terdapat ruang terbuka disertai pepohonan rindang membuat mata kita segar.
Pada salah satu ruang museum
terdapat ruangan yang menampilkan koleksi mobil yang digunakan oleh pemimpin
republik indonesia, mobil RI-1 merupakan buatan amerika merupakan mobil yang
digunakan oleh Bung Karno sedangkan mobil RI-2 merupakan mobil yang digunakan
Bung Hatta yang diberikan oleh pamannya seorang pengusaha bernama Djohan
Djohor, di sudut ruangan museum terdapat
mobil yang terkena bom granat pada peristiwa cikini.
Kita meninggalkan museum ini tetapi sebenarnya tidak, karena sejarah
itu berlangsung terus sejalan dengan penghidupan dan kehidupan manusia,
khususnya bagi kita generasi pejuang ’45, bangsa indonesia dan bangsa-bangsa
lainnya di dunia pada umumnya. Pesan di salah satu dinding tembok museum
memberikan kita pesan yang mendalam akan sejarah serta perjuangan yang telah
mereka lakukan demi tercapainya negara
baru yaitu negara indonesia. Freedom, once and forever.